Tak satupun seorang bisa melihat orang lain sebagai ahli surga atau neraka lewat amalnya.  Karna pada hakekatnya Allah swt tidak butuh dan tidak rugi sedikitpun bila manusia tak beribadah, justru manusia yang butuh pada Allah swt.  Lalu bagaimanakah Allah swt memandang hambanya sebagai kekasihnya,.  Allah swt akan mendekat pada siapa saja yang mau mendekatkan diri padanya, Allah swt akan menjadikan kekasih pada siapa saja yang mau  menjadikan Allah swt sebagai kekasihnya juga, dan Allah swt akan merahmati pada siapa saja yang mengharapkan rahmat dariNYA.

عن ابن مسعود رضي اللّه عنه قال، قال النّبي صلّ اللّه عليه وسلّم : الفَاجِرُ الرَّاجِي رَحمَة اللّٰه أقرَبُ إلى اللّٰهِ مِن العابِدِ المُقنِطِ

   Dari ibnu mas'ud r.a. baginda Nabi berkata : "Orang fajir (pendosa) yang punya harapan pada rahmat Allah swt. lebih dekat kepada Allah swt. dari pada ahli ibadah tapi putus asa pada rahmat Allah swt."

Alkisah
   Baginda Nabi pernah bercerita pada Umar r.a, dahulu ada seorang pemuda yang tekun dalam beribadah, dan mengekang hawa nafsunya.  Tetapi pemuda itu putus asa dengan manusia terhadap rahmat Allah swt.
  Ketika pemuda itu meninggal, dihadapan Allah ia berkata, "Ya robb, apa yang kudapat darimu?",
Allah menjawab, "Neraka",
"Ya rob maka dimana amal ibadah dan jihadku?", Tanya pemuda itu,
"Engkau telah memutus asa manusia dari rahmatku, maka hari ini ku putus juga engkau dari rahmatku", jawab Allah swt.
   Satu kisah lagi dari Baginda Nabi saw. Yang diriwayatkan abi hurairah r.a,  suatu ketika ada pemuda yang tidak punya amal kebaikan sedikitpun kecuali tauhid/bersyahadat.
   Ketika ajal ingin menjemputnya, ia berwasiat pada keluarganya "ketika aku sudah mati, bakarlah aku sampai menjadi abu, ambil abu jasadku dan sebar di laut ketika angin kencang.  Kemudian keluarga pemuda itupun melaksakan wasiat tersebut.
   Di hadapan Allah swt, pemuda itu ditanyai oleh Allah swt, "Apa yang membuatmu mau melakukan hal sedemikian?",
"Karena aku sungguh takut padamu ya Rob", jawab pemuda itu.
   Dengan jawaban itu, akhirnya Allah swt mengampuni dosa-dosa si pemuda, meski tak punya amal tetapi ia melakukan hal tersebut karena takut kepada Allah swt adalah menunjukkan begitu besarnya harapannya terhadap rahmat Allah swt.